Rabu, 16 Desember 2009

Jembatan Suramadu sebagai Pretise Bangsa Indonesia

Jembatan Suramadu baru-baru ini diresmikan di Indonesia, ini sebagai bukti bahwa Indonesia mampu berkiprah di dunia sebagai salah satu arsitek jembatan yang mandiri. Karena jembatan ini benar-benar murni dibuat oleh anak bangsa.
Maka hal ini sesuai dengan salah satu teori Karen Horney tentang kebutuhan Neurotik yaitu:

1. Kebutuhan pengakuan social atau prestise : Kebutuhan memperoleh penghargaan sebesar-besarnya dari masyarakat. Banyak orang yang berjuang melawan kecemasan dasar dengan berusaha menjadi nomor satu, menjadi yang terpenting, menjadi pusat perhatian. Dengan berdirinya jembatan suramadu, secara otomatis Indonesia diakui oleah negara-negara disekitarnya.

2. Kebutuhan menjadi pribadi yang dikagumi: Kita beri contoh pengidap neurotik yang memiliki gambaran diri melambung dan ingin dikagumi atas dasar gambaran itu, bukan atas siapa sesungguhnya mereka. Inflasi harga diri yang terus menerus terjadi harus ditutupi juga secara terus menerus dengan penghargaan dan penerimaan dari orang lain. Segala kegagalan maupun kesulitan yang dialami pada saat pembuatan jembatan suramadu telah tertutupi dengan suksesnya jembatan Suramadu yang telah kokoh berdiri saat ini. Sehingga imej positif bangsa Indonesia bertambah.

3. Kebutuhan ambisi dan prestasi pribadi: Penderita neurotic sering memiliki dorongan untuk menjadi yang terbaik, dan memaksa diri mereka untuk semakin berprestasi sebagai akibat dari perasaan tidak aman, dan harus mengalahkan orang lain untuk menyatakan superioritasnya.

4. Kebutuhan mencukupi diri sendiri & independensi: Dengan berdirinya jembatan Suramadu, mereka akan memiliki tambahan pengalaman yang akan mencukupi kebutuhan mereka sendiri jika saatnya mereka merancang jembatan sendiri. Bangsa Indonesia akan berubah menjadi bangsa yang independent dan cenderung tidak mau terikat dengan bantuan lain. Disebabkan karena bangsa Indonesia dapat hidup tanpa orang lain.

Yang jadi masalah sekarang ialah, dapatkah bangsa ini merawat dan pantaskah jembatan suramadu bertengger di sana?


Ditulis oleh: Reza D. Pratama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar