Rabu, 16 Desember 2009

Sebuah Pembangunan Modern

Mengejar ketinggalan merupakan bentuk tindakan yang harus dilakukan sekarang ini. Sebagai anak bangsa, apapun akan dilakukan untuk memajukan dan mensejahterakan negara ini. Modernisasi sebagai salah satu bentuk tindakan untuk memajukan bangsa. Dalam berbagai bidang, apapun akan dilakukan agar tujuan tercapai. Dengan melirik negara lain sebagai bentuk motivasi ataupun inspirasi membuat adanya niatan untuk mencontoh apa yang dilakukan negara lain. Namun terkadang hal itu bisa menjadi gamparan untuk kita, mengapa kita tak terlebih dulu untuk bertindak sebelum negara lain.

Perwujudan tindakan-tindakan yang dilakukan oleh anak bangsa sudah banyak dilakukan. Dengan berbagai pertimbang manfaat yang akan ditimbulkan, tanggal 10 Juni 2009 diselesaikannya pembangunan jembatan Suramadu. Ini adalah hasil karya anak bangsa yang harus dibanggakan untuk negara ini sekaligus sebagai bukti kalau negara ini memang mampu. Jadi tidak hanya asal bicara, tapi memang terbukti. Kesempurnaan memang masih belum bisa diraih pada saat itu, masih banyak kontrofersi yang terjadi, seperti masih rawannya kriminal, pertentangan politik dan sebagainya, sehingga sempat terjadi penutupan jembatan Suramadu selam 4 hari. Ada pihak yang berpendapat kalau adanya jembatan tersebut hanya akan mengeksploitasi wilayah/ daerah, sehingga ditakutkan akan menarik perhatian investor untuk menanamkan modal dan menyerap semua sumberdaya yang dimiliki daerah tersebut. Selain itu ada penambahan kalau jembatan ini dibangun akan membuat inspirasi untuk membuat jembatan-jembatan yang sama untuk menyambungkan antar pulau. Hal ini membuat pencemaran nama Indonesia yang disebut negara agraris, negara yang memiliki banyak pulau-pulau.

Dewasa ini, di jembatan suramadu mengadakan event run international yg rencananya akan diadakan setiap tahun. Event ini diadakan untuk menarik perhatian dunia, memperkenalkan suramadu. Selain itu even ini diadakan sebagai ajang penyaluran bakat bagi atlet lari nasional. Tentunya event yang diselenggarakan ini memang sangat bermanfaat untuk bangsa ini. Memang hal ini mengundang eksploitasi daerah, tapi juga menumbuhkan kehidupan-kehidupan baru. Pemerintah pun juga pasti memperhitungkan baik buruknya dalam keputusannya, dengan mempertimbangkan kesejahteraan rakyat. Boleh memperkirakan buruknya yang akan terjadi nanti, dengan membandingkan daerah lain yang mengalami eksploitasi daerah. Jadikan hal itu sebagai parameter agar tidak terjadi kejadian yang sudah-sudah.




“Memang manusia memiliki pemikiran negatif pada sesuatu yang baru dan asing, karena ketakutan akan ancaman.
Namun ketika hal itu sudah ada di tengah kehidupan, semua itu menjadi biasa saja setelah mengenal lebih dalam. Biarkan terjadi pemikiran negatif ketika hal yang baru dan asing muncul, karena ketika itu terjadi, tujuannya hanya ingin mendapatkan keberadaan yang diakui, bukan sebagai benalu.”
(Geradona, 2009)

“Biarkan orang lain berpikir negatif pada awal bertemu sesuatu yang baru, asalkan bisa mendapatkan pemikiran positif nantinya”,
kata salah satu teman saya.



-Oleh: Hernando Geradona Fourdy Prayitno-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar