Senin, 28 Desember 2009

Nasib Nasabah Century Harus Diutamakan

“Meskipun sudah diselamatkan oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tapi masih ada nasabah Bank Century yang menjadi korban dan akhirnya stres bahkan sampai bunuh diri akibat dananya yang diletakkan di instrumen Antaboga tidak kembali”.


Kasus Century Bank merupakan kasus yang melanda salah satu bank di Indonesia saat ini. Kasus ini bermula dari dua hal. Pertama, bank Century bankrut karena dirampok pemiliknya sendiri. Kedua, saat bank yang berganti nama menjadi Bank Mutiara ini jatuh, kondisi dunia sedang mengalami krisis ekonomi global. Seperti yang telah dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani (detikfinance.com) “"Bank Century ini kombinasi 2 sial saja, krisis dan manajemen yang jelek".


Menanggapi permasalahan yang menimpa Bank Century (kini Bank Mutiara), pemerintah mengambil langkah dengan cara mengalirkan dana sebesar Rp 6,7 triliun kepada Bank Century dengan maksud sebagai uang “talangan”. “Yang terjadi sekarang, nasabah Antaboga masih menangis karena tidak bisa mengambil uangnya. Selain itu, deposan besar juga mengaku baru mengambil sedikit dari total uang yang dimiliki di Bank Century. Ini menimbulkan kecurigaan, jangan-jangan dana yang disuntikkan LPS sudah tidak ada alias kosong,” ujar Yanuar di Jakarta, dalam diskusi mengenai kasus Bank Century, (kabarnet.wordpress).


Pemerintah diminta untuk mengumumkan aliran dana talangan tersebut secara transparan. Sebab sudah muncul kecurigaan bahwa dana talangan itu sudah tidak ada. Meski menginginkan proses hukum tetap dilanjutkan, pengamat perbankan Yanuar Rizki mengatakan, nasabah eks Bank Century lebih menginginkan dana mereka dikembalikan.


Para nasabah meminta DPR untuk membantu menyelesaikan pengembalian dana nasabah Bank Century yang totalnya mencapai Rp1,7 triliun. "Kami telah ditipu oleh manajemen Bank Century. Semula kami memasukkan uang dalam bentuk deposito tapi dalam perjalanannya uang itu dialihkan menjadi investasi dana tetap terproteksi," ujar Koordinator Forum Nasabah Bank Century Siput dalam rapat dengar pendapat umum dengan Komisi III DPR di Gedung MPR/DPR.


Meskipun sudah diselamatkan oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tapi masih ada nasabah Bank Century yang menjadi korban dan akhirnya stres bahkan sampai bunuh diri akibat dananya yang diletakkan di instrumen Antaboga tidak kembali (detikfinance.com).


Nasabah di Bank Century terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari orang-orang “gede” hingga wong-wong “cilik” (orang-orang “kecil”.red). Dalam kasus ini, Bank Century mengambil langkah dengan cara mengganti nama menjadi Bank Mutiara. Lalu apa yang terjadi? Sama saja tidak ada efek yang signifikan dari perubahan nama tersebut. Toh, masyarakat kita sekarang sudah pintar-pintar, percuma merubah nama hanya sekedar untuk merubah image saja.


Saya pikir kini saatnya bagi pihak pemerintah yang mengalirkan dana ke Bank Century maupun pihak Century itu sendiri, mengumumkan aliran dana Rp 6,7 triliun tersebut secara transparan. Jujur aja bung, biarlah masyarakat yang menilai kalian semua! Jika sudah jujur langkah selanjutnya tentu saja mengembalikkan uang para nasabah. Karena terus terang saja, peran seorang psikolog dalam kasus kali ini hanya sebatas mencegah atau meminimalisir stress dari para korban bank yang sedang bermasalah ini. Sedangkan cara penyembuhan yang benar-benar mujarab adalah uang mereka harus benar-benar kembali seutuhnya.


oleh : Christanto Maulana A.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar